INTERAKSI
MANUSIA DENGAN TEKNOLOGI
PEMANFAATAN
TEKNOLOGI DALAM DUNIA PENDIDIKAN
A. PENDAHULUAN
Kita ketahui bahwa Teknologi sudah ada sejak dulu. Sampai pada era globalisasi yang semakin mengedepankan Teknologi, manusia seakan menjadikan teknologi sebagai kebutuhan primer. Manusia menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.
Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. Ringkas kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Interaksi manusia terhadap teknologi
sangat cepat, kita ketahui sejak dulu
Teknologi sudah ada. Sampai pada era globalisasi yang semakin
mengedepankan Teknologi, manusia seakan menjadikan teknologi sebagai kebutuhan
primer. Manusia menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya ia
ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan sebagainya.
Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya untuk
menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.
Dalam
kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk
menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan
wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.
Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan teknologi informasi,
sekolah-sekolah di Indonesia sudah waktunya mengembangkan Sistem Informasi
manajemennya agar mampu mengikuti perubahan jaman.
B. PEMBAHASAN
B. PEMBAHASAN
Sistem
informasi dan komunikasi mampu memberikan kemudahan pihak pengelola menjalankan
kegiatannya dan meningkatkan kredibilitas dan akuntabilitas sekolah dimata
siswa, orang tua siswa, dan masyakat umumnya. Penerapan teknologi informasi
untuk menunjang proses pendidikan telah menjadi kebutuhan bagi lembaga
pendidikan di Indonesia. Pemanfaatan teknologi informasi ini sangat dibutuhkan
untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas bagi manajemen pendidikan.
Keberhasilan dalam peningkatan efisiensi dan produktivitas bagi manajemen
pendidikan akan ikut menentukan kelangsungan hidup lembaga pendidikan itu
sendiri. Dengan kata lain menunda penerapan teknologi informasi dalam lembaga
pendidikan berarti menunda kelancaran pendidikan dalam menghadapi persaingan
global.
Kemajuan
teknologi dan informasi merupakan sebuah kenyataan perkembangan peradaban dunia
yang memberikan banyak akses bagi terjadinya perubahan pola kehidupan
masyarakat dalam berbagai bidang. Kondisi tersebut, turut pula menjadi pemicu
bagi upaya-upaya perubahan dalam sistem pembelajaran atau pendidikan.Yakni
upaya untuk melepaskan dunia pendidikan dari kungkungan model pembelajaran
konvensional yang cenderung memaksa anak didik untuk mengikuti pembelajaran
yang semakin hari semakin tidak menarik dan membosankan. Sehingga, dengan meminjam
ungkapan Paulo Fraire, sekolah tidak lebih merupakan bangunan tembok penjara
yang menjerat penghuninya (para siswa) untuk senantiasa mengikuti dan menerima
dengan patuh semua ajaran yang terdapat di dalamnya.
Senada dengan maksud Freire, Neil Postman,
seorang filosof dan pakar pendidikan, mencemaskan pola kehidupan
lembaga-lembaga pendidikan yang dianggapnya semakin teralienasi dari kultur dan
kemajuan masyarakat yang kian dinamis, sehingga ia sampai kepada taraf asumtif
bahwa nilai-nilai pendidikan sekarang telah mengalami kematian (stagnan). Oleh
karenanya, dunia pendidikan senantiasa dituntut untuk terus-menerus mengikuti
alur perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian berkembang pesat,
karena pendidikan yang tetap berkutat pada instruksional kurikulum yang kaku
hanya akan menjadikan peserta didik gagap terhadap realita kemajuan teknologi
yang semakin tak terbendung.
Dengan
pemanfaatan teknologi di dalam dunia pendidikan, diharapkan akan mampu
menggeser sifat pendidikan yang cenderung introvet (tertutup) menjadi ekstrovet
(terbuka) dan lebih proaktif, sehingga akan semakin memberdayakan proses
belajar mengajar menjadi lebih kreatif dan kompetitif. Menurut
Iskandar Alisyahbana (1980) Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun
yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih
sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun
istilah “teknologi belum digunakan. Sedangkan menurut Jaques Ellul (1967: 1967
xxv) memberi arti teknologi sebagai” keseluruhan metode yang secara rasional
mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan
manusia”.Istilah “teknologi” berasal dari “techne “atau cara dan “logos” atau
pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan sebagai pengetahuan
tentang cara.
Pemanfaatan teknologi infomasi dan komunikasi dalam bidang
pendidikan telah dilakukan di negara-negara maju. di Amerika Serikat, misalnya,
pemanfaatan komputer dan jaringan komputer telah dilakukan sejak tahun 1980-an.
setiap siswa mempunyai kesempatan untuk mengakses bahan-bahan pelajaran yang
disajikan dalam bentuk interaktif melalui jaringan komputer. pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi ini ternyata berhasil meningkatkan hasil ujian,
penurunan tingkat putus sekolah, dan penurunan tingkat ketidakhadiran di
kelas.
Di
indonesia pemanfaatan internet sebagai sarana pendidikan masih sangat minim.
untuk tingkat perguruan tinggi saja, hanya beberapa perguruan tinggi yang
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, dan itu pun belum maksimal.
masih banyak aplikasi-aplikasi di internet yang belum digunakan untuk mendukung
kegiatan penididikan yang dilakukan. untuk tingkat pendidikan dasar dan
menengah, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi jauh lebih minim lagi.
Ada
banyak bentuk pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang
pendidikan yang dapat dilakukan, antara lain sebagai berikut :
1)
Pembelajaran Berbasis Komputer
Saat
ini komputer sudah bukan lagi menjadi barang langka, bahkan semua urusan di
dalam kehidupan manusia, dari mulai urusan perkantoran hingga urusan pribadi,
saat ini tidak bisa lepas dari penggunaan perangkat komputer dengan fasilitas-fasilitas
yang ada di dalamnya. Tak terkecuali di dalam dunia pendidikan..
2)
Berbagi hasil penelitian, teknologi informasi dan komunikasi, dalam hal ini
khususnya internet, telah banyak digunakan sebagai sumber informasi untuk
menunjang pendidikan. internet telah dimanfaatkan untuk berbagi hasil-hasil
penelitian yang dilakukan di belahan dunia berbeda. hal ini menyebabkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh seseorang dapat dimanfaatkan oleh orang lain.
saling berbagi hasil penelitian juga mencegah terjadinya penelitian serupa yang
berulang.
3)
Konsultasi dengan pakar internet, juga banyak dimanfaatkan untuk
berkonsultasi dengan pakar-pakar yang berbeda di tempat lain. hal ini menyebabkan
ruang dan jarak bukan lagi menjadi masalah. seorang siswa di pulau kalimantan
yang sedang melakukan penelitian dapat berkonsultasi dengan seorang dosen yang
ada di pulau jawa. hal ini dapat dilakukan dengan pemanfaatan layanan e-mail,
cahatting, ataupun mailing list di internet.
4)
Perpustakaan online adalah perpustakaan dalam bentuk digital yang ditempatkan
di internet. perpustakaan online memungkinkan seorang pelajar atau mahasiswa
dapat mengakses ke sumber-sumber ilmu pengetahuan dengan cara mudah tanpa harus
dibatasi dengan jarak dan waktu.perpustakaan online memungkinkan mahasiswa UPI
dapat mengakses perpustakaan milik ITB.
5)
Diskusi online adalah diskusi yang dilakukan di internet. aplikasi diskusi
online memungkinkan para pelajar dapat saling bertukar fikiran tanpa harus
berkumpul disuatu tempat.
6)
Kelas online, aplikasi kelas online dapat digunakan bagi lembaga-lembaga
pendidikan jarak jauh, seperti Universitas Terbuka dan sekolah-sekolah terbuka.
materi-materi pelajara dibuat interaktif dan menarik sehingga kualitas belajar
di kelas online tidak kalah dengan kualitas belajar di kelas biasa.
keuntungan
yang diperoleh oleh para siswa didik dari pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi dalam bidang pendidikan antara lain:
1.
dapat mengakses informasi-informasi hasil penelitian orang lain,
2.
akses ke sumber pengetahuan dapat dilakukan dengan lebih mudah
3.
akses ke para ahli menjadi lebih mudah karena tidak dibatasi oleh jarak dan
waktu
4.
materi-materi pelajaran disampaikan interaktif dan menarik
5.
melalui belajar jarak jauh, kendala biaya dan waktu yang mungkin tidak dapat
dihindari dengan pendidikan biasa, dapat diatasi dengan mengikuti kelas online.
C. Hubungan Psikologi pada pemanfaatan Teknologi dalam dunia
pendidikan
Kini teknologi bukan hanya sebatas pada dunia cyber saja, atau dunia komputer saja, tetapi teknologi masa sekarang sudah berkembang sangat pesat dan telah merambah ke berbagai bidang ilmu pengetahuan lainnya. Karena ilmu pengetahuan bukan hanya didapat di buku, majalah, koran , ataupun dari ilmu yang sering di dapatkan di sekolah.
Tetapi sekarang mulai muncul Teknologi informasi yang kini telah dikenal dengan luas, dan ternyata keberadaannya dapat dikaitkan dengan berbagai bidang ilmu pengetahuan termasuk ilmu psikologi. Salah satu bidang ilmu yang termasuk menggunakan Teknologi Informasi adalah Psikologi. Memang antara Psikologi dan Informasi Teknologi memiliki suatu kajian yang objek teoritis dan juga aspek-aspek yang berbeda mengenai hal apa yang menjadi objek ilmu tersebut, namun dalam beberapa hal keberadaan Teknologi Informasi bisa menjadi suatu ilmu yang membantu dalam mengupayakan pengembangan ilmu dan pemaksimalan dalam aplikasi ilmu Psikologi.
Contohnya adalah e-counseling dan SPSS. Yaitu dua aplikasi yang membantu para psikolog yang bisa digunakan E-Counseling merupakan salah satu bentuk nyata aplikasi Teknologi Informasi dalam bidang Psikologi. Internet menawarkan suatu proses psikoterapis yang menggunakan suatu media komunikasi yang terbaru, dimana melalui media ini mereka dapat memberikan suatu intervensi psikoterapi yang disebut dengan E-counseling atau e-mail counseling. E-mail conseling merupakan pelayanan intervensi psikologi yang dilakukan melaui Internet, dimana proses terapi terlebih dahulu dilakukan melaui media ini, untuk kemudian menyususn rencana dalam melakukan intervensi psikologi secara face-to-face (secara langsung) yang akan dilakukannya.
Internet
merupakan hal yang paling dominan kita
ketahui dalam permanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan. sebagai salah satu
media dalam bidang pendidikan, internet dapat memberikan manfaat, yaitu:
- Sebagai media interpersonal dan
massa yang berkaitan erat dengan bidang Psikologi
- Bersifat interaktif
- Memungkinkan komunikasi
secara sinkron maupunasinkron
Hal
tersebut memungkinkan para pelajar ataupun orang yang berkaitan dalam
bidang Psikologi untuk melakukan komunikasi dengan sumber ilmu secara
lebih luas. Internet menunjang para pelajar
bidang Psikologi yang mengalami keterbatasan ruang dan waktu untuk
tetap dapat menikmati pendidikan. Mereka yang sama-sama berkaitan dengan
dunia Psikologi tetap dapat berkomunikasi dalam bentuk komunikasi
melalui e-mail,mailing list, dan chatting. Mailing
list dapat dimanfaatkan sebagai media diskusi, dimana pakar atau pengajar
dan orang-orang tersebut akan berdiskusi bersama anggota mailing list.
Metode tersebut mampu menghilangkan jarak mereka anatar satu dengan yang lain.
Suasana yang hangat dan nonformal padamailing list ternyata menjadi
cara diskusi, pembelajaran, dan berbagi ilmu Psikologi yang efektif.
Beberapa
manfaat internet dalam dunia Psikologi antara lain :
- Arus informasi
mengenai Psikologi tetap mengalir setiap waktu tanpa ada batasan
waktu dan tempat
- Memudahkan pengguna untuk
mendapatkan resource Psikologi yang lengkap
- Aktivitas pembelajaran mengenai
ilmu Psikologi meningkat
- Daya tampung orang-orang yang
terlibat dalam duniaPsikologi meningkat
- Meningkatkan learning
outcomes Psikologi baik kuantitas maupun kualitas
- Membantu upaya pengembangan ilmu
dan pemaksimalan dalam aplikasi ilmu Psikologi
Salah
satu contoh penerapan internet dalam bidang Psikologi yaitu E-counseling (E-mail Counseling). Internet menawarkan
proses Psikoterapis yang
menggunakan media komunikasi yang baru, melalui media tersebut mereka dapat
memberikan intervensi Psikoterapi. E-counseling merupakan pelayanan
intervensi Psikologi yang
dilakukan melalui internet, dimana proses terapi terlebih dahulu dilakukan,
kemudian menyusun rencana dalam melakukan intervensiPsikologi secara face-to-face. E-counseling membantuterapis
mengumpulkan sejumlah data yang terkait dengan kliennya sebelum akhirnya
terapis dan klien sepakat untuk bertemu secara langsung untuk melakukan proses
terapis selanjutnya.
D. Peranan Psikologi pada pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan
1. Pembelajaran pada hakekatnya mempersiapkan peserta didik untuk dapat menampilkan tingkah laku hasil belajar dalam kondisi yang nyata, atau untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Untuk itu, pengembang program pembelajaran selalu menggunakan teknik analisis kebutuhan belajar untuk memperoleh informasi mengenai kemampuan yang diperlukan peserta didik. Bahkan setelah peserta didik menyelesaikan kegiatan belajar selalu dilakukan analisis umpan balik untuk melihat kesesuaian hasil belajar dengan kebutuhan belajar.
Menurut Lumsdaine (dalam Miarso 2009), ilmu perilaku merupakan ilmu yang utama dalam perkembangan teknologi pendidikan terutama ilmu tentang psikologi belajar, sedangkan menurut Deterline (dalam miarso 2009) berpendapat bahwa teknologi pembelajaran merupakan pengembangan ataupun aplikasi dari teknologi perilaku yang digunakan untuk menghasilkan suatu perubahan perilaku tertentu dari pebelajar secara sitematis guna pencapaian ketuntasan hasil belajar itu sendiri. Sedangkan Harless (1968) menyebutnya dengan “front-end analysis”, sedangkan Mager dan Pape (1970) menyebutnya “performance problem analysis”. Dan Romizwoski (1986) mengistilahkan kegitan tersebut sebagai “performance technology”. Belajar berkaitan dengan perkembangan psikologis peserta didik, pengalaman yang perlu diperoleh, kemampuan yang harus dipelajari, cara atau teknik belajar, lingkungan yang perlu menciptakan kondisi yang kondusif, sarana dan fasilitas yang mendukung, dan berbagai faktor eksternal lainnya. Untuk itu, Malcolm Warren (1978) mengungkapkan bahwa diperlukan teknologi untuk mengelola secara efektif pengorganisasian berbagai sumber manusiawi. Romizowski (1986) menyebutnya dengan “Human resources management technology”. Penanganan berbagai pihak yang diperlukan dan memiliki perhatian terhadap pengembangan program belajar dan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran memerlukan satu teknik tertentu yang dapat mengkoordinir dan mengakomodasikannya sesuai dengan potensi dan keahlian masing-masing.
2. Psikologi Pendidikan dan Media Pembelajaran
2. Psikologi Pendidikan dan Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pendukung keberhasilan proses belajar mengajar (Sunarno, 1998). Komputer termasuk salah satu media pembelajaran. Pengunaan komputer dalam pembelajaran merupakan aplikasi teknologi dalam pendidikan. Pada dasarnya teknologi dapat menunjang proses pencapaian tujuan pendidikan. Namun sementara ini, komputer sebagai produk teknologi khususnya di sekolah-sekolah kurang dimanfaatkan secara optimal, hanya sebatas word processing saja. Kini yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menjadikan teknologi (komputer) dapat bermanfaat bagi kemajuan pendidikan.
Di lapangan, sistem penyajian (materi) melalui komputer dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti : hyperteks, simulasi–demontrasi ataupun tutorial. Tiap-tiap sistem memiliki keistimewaan masing–masing. Sangat menarik jika keunggulan masing–masing sistem tersebut digabungkan ke dalam satu bentuk model yang dapat digunakan dalam pembelajaran sehingga proses belajar mengajar akan lebih berkesan dan bermakna.
Media pembelajaran sekarang bukan hanya sekedar alat bantu bagi guru dalam menyampaikan materi-materi pembelajaran di sekolah. Media pembelajaran ini manfaatnya sangat luas, dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki peserta didik, melampaui batas ruang dan waktu, dapat membangkitkan motivasi belajar peserta didik. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran juga dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk mengakses teknologi informasi dan komunikasi dan mempunyai ketrampilan dalam mengaplikasikannya.
Contoh penggunaan komputer dalam proses belajar. Keterampilan dalam menggunakan komputer sangat dibutuhkan peserta didik untuk hidup dalam kehidupannya di masa kini dan masa yang akan datang. Dalam perkuliahan psikologi pendidikan, selain menggunakan berbagai media seperti proyektor, laptop, dan wi-fi, kita sebagai mahasiswa juga diharuskan mempunyai blog sendiri. Dengan begitu, semua mahasiswa diharuskan membuat dan mampu mengaplikasikan blog tersebut. Dari tugas individu maupun tugas kelompok, materi kuliah dan berbagai info lainnya dapat diakses dari blog.
3. Psikologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran
Teknologi pendidikan yang juga dikenal sebagai teknologi pembelajaran adalah studi dan etika praktik dalam memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan, dan mengatur proses dan sumber teknologi yang tepat. Istilah teknologi pendidikan sering diasosiasikan dengan teori instruksional dan teori belajar. Teknologi instruksional meliputi proses dan sistem belajar dan instruksi, sedangkan teknologi pendidikan berkaitan dengan segala sistem yang digunakan dalam proses perkembangan kemampuan manusia.
Dengan semakin berkembangnya teknologi mempengaruhi proses belajar mengajar di dunia pendidikan. Teknologi memberikan kemudahan baik bagi pengajar maupun peserta didik dalam mengakses informasi pembelajaran.
Teknologi ini tidak hanya terpaku pada proses belajar secara e-learning akan tetapi proses belajar secara tatap muka (face to face) juga bisa dianggap sebagai pemanfaatan dari teknologi tergantung dari alat maupun fasilitas yang digunakan. Teknologi dapat berupa teknologi cetak, teknologi audio-visual, teknologi berbasis komputer, teknologi terpadu.
Dengan adanya pemanfaatan teknologi secara efektif akan dapat menunjang proses belajar mengajar karena bahan ajar tidak hanya terpaku pada kurikulum yang berlaku, para peserta didik juga dapat mengembangkan kemampuan kognitif mereka karena proses pembelajaran yang didapat tidak hanya dari institusi-institusi tertentu.
E. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari karya ilmiah yang berjudul pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan adalah, sebagai berikut :
1. Dengan adanya teknologi informasi seluruh aktivitas belajar semakin dimudahkan dari segi materi pendidikan, penilaian dan aktivitas belajar – mengajar didalam kelas maupun diluar kelas.
2. Teknologi informasi memberikan waktu yang tak terbatas untuk memiliki pengetahuan yang lebih (literature bacaan siswa atau mahasiswa) sehingga persaingan pendidikan yang berstandar internasional pun dapat di cover, yang berakibat baik bagi mutu pendidikan di indonesia dimana adanya kesetaraan mutu dan output sumber daya terdidik antara dalam negeri dan luar negeri.
3. Teknologi informasi memberikan kemudahan akses ilmu ( bahan bacaan) bagi mahasiswa dengan biaya lebih murah dibandingkan dengan membeli buku dan kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaan bagi tenaga pengajar dan staff administrasi sekolah dalam merekap nilai dan melayani administrasi peserta didik.
F. SARAN
2) Pemanfaatan TI sebaiknya dirancang untuk memperkuat minat dan motivasi pengguna untuk menggunakannya semata guna meningkatkan dirinya, baik dari segi intelektual, spiritual (rohani), sosial, maupun ragawi.
3) Pemanfaatan TI sebaiknya menumbuhkan kesadaran dan keyakinan akan pentingnya kegiatan berinteraksi langsung dengan manusia (tatap muka), dengan lingkungan sosial-budaya (pertemuan, museum, tempat-tempat bersejarah), dan lingkungan alam (penjelajahan) agar tetap mampu memelihara nilai-nilai sosial dan humaniora (seni dan budaya), dan kecintaan terhadap alam sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
4) Pemanfaatan TI sebaiknya menjaga bahwa kelompok sasaran tetap dapat mengapresiasi teknologi komunikasi yang sederhana dan kegiatan-kegiatan pembelajaran tanpa TIK karena tuntutan penguasaan kompetensi terkait dalam rangka mengembangkan seluruh potensi siswa secara seimbang.
5) Pemanfaatan TI sebaiknya mendorong pengguna untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif sehingga tidak hanya puas menjadi konsumen informasi berbasis TIK.
Selanjutnya, agar penerapan pendidikan karakter melalui TI dapat berjalan secara efektif dalam mencapai tujuannya, para guru hendaknya mampu memberikan materinya dengan cara-cara yang interaktif, dan mampu membuat para peserta didiknya menjadi kreatif. Proses pembelajarannya pun harus menjadi menyenangkan dan bermakna. Dalam konteks tersebut, peran guru dalam proses interaksi pembelajaran hendaknya tidak terlalu dominan, tetapi lebih sering berperan sebagai fasilitator dan motivator pembelajaran. Dengan kata lain, pembelajaran tidak berpusat pada pengajar , tetapi lebih berpusat pada peserta didik atau lebih menempatkan peserta didik sebagai subyek didik daripada sebagai obyek didik.
G. Daftar Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar